Friday 21 March 2014

sambungan Memahami Martabat Ilmu

Tazkirah
19JamadilAwal 1435@21/3/2014

...sambungan

Memahami Martabat Ilmu

Dalam Al-Qur`an, kedahsyatan neraka dilukiskan dengan menggunakan metafora yang sangat indah dan menggetarkan. Bola-bola apinya yang dahsyat itu digambarkan sebagai iring-iringan unta yang kuning. "Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana. Seolah-olah ia iringan unta yang kuning." (QS Al-Mursalaat : 32-33)

Ilmu itu mencerahkan sedangkan maksiat justeru menggelapkan.
Begitulah pengaruh ilmu terhadap situasi batiniah manusia. Suatu ketika Imam Syafi'i duduk di depan gurunya yang paling dia hormati, Imam Malik. Ketika itu ia membacakan sesuatu yang membuat Imam Malik sangat mengkaguminya terutama dalam hal kecepatannya dalam menangkap pelajaran serta kecerdasan dan pemahamannya yang sempurna. Waktu itu Imam Malik berkata : "Aku melihat, Allah swt telah meletakkan sinar dalam hatimu. Jangan padamkan sinar itu dengan kegelapan maksiat." Imam Syafi'i menjawab : "Saya menzahirkan keluhan tentang hafalanku yang buruk kepada Waqi'. Ia menasihatiku untuk meninggalkan maksiat.

Waqi' berkata :

"Ketahuilah bahwa ilmu itu anugerah dan anugerah Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat." Oleh sebab itu menghindarkan diri dari menjadi pemburu maksiat merupakan langkah tepat agar seseorang terhindar pula dari pemburuan yang sia-sia yang menyebabkan dirinya menderita berkepanjangan. Untuk itu, segala pintunya mesti ditutup rapat-rapat. Pintu-pintu itu, menurut para ulama', adalah :

1. Pandangan pertama yang memprovokasi syahwat.

2. Fikiran yang melintas di benak yang merupakan permulaan dari seluruh aktiviti manusia.

3. Kata-kata atau ucapan yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai.

4. Langkah nyata untuk melakukan suatu tindakan yang dilarang oleh syariat.

Ingatlah, jika kita tidak berwaspada, kemaksiatan akan mudah untuk masuk di antara salah satu pintu tersebut. Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mencintai ilmu, belajar ilmu, memahami ilmu dan akhirnya melaksanakan ilmu yang diketahui. Jauhkanlah diri kami dari terjerumus ke dalam maksiat kerana sesungguhnya maksiat akan memadamkan ilmu yang ada di dalam hati kami yang akhirnya akan membutakan hati kami sehingga kami tidak lagi mampu mengenal kebenaran dan berpegang teguh dengannya.

Wassalam


SETIAUSAHA MASJID AS-SYARIF TELOK DATOK

No comments:

Post a Comment