Tuesday 18 March 2014

Memahami Martabat Ilmu

Tazkirah
16JamadilAwal 1435@18/3/2014

Memahami Martabat Ilmu

Sayyidina Ali bin Abu Talib ra berkata : "Pahala pencarian seorang pencari ilmu adalah syurga dan balasan pencarian seorang pemburu maksiat adalah neraka". Ilmu adalah suatu hasil usaha secara sedar terhadap potensi akal manusia untuk :
a. Menyelidiki.
b. Menemui.
c. Meningkatkan kefahaman. terhadap realiti yang diamati samada oleh pancaindera manusia atau bukan, adalah kurniaan Allah swt yang melekat pada penciptaanNya.

Firman Allah swt : "Dan Dia telah mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!" Mereka menjawab, "Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS Al-Baqarah : 31-32) Meskipun manusia berkemungkinan mampu mencapai pengetahuan sejagat hingga ia dapat melakukan hubungan secara terus dengan keseluruhan ruangan alam semesta seperti yang tersirat dalam ayat tersebut, namun mengingatkan bahwa manusia memiliki keterbatasan yang melekat kepada dirinya maka tidak ada jaminan untuk dapat mencapai semua itu. Ya, ilmu memang memberikan kepastian dengan membataskan ruang lingkup pandangannya, namun kepastiannya seiring dengan keterbatasan manusia itu sendiri. Walaupun begitu, usaha manusia untuk mencapai keseluruhan itu melalui proses transformasi yang tiada henti-hentinya, menempatkan posisinya secara terhormat dalam kedudukan makhluk.

Itulah yang membuatkan Adam sampai ke tingkatan yang lebih unggul dari para malaikat. Kedudukan
unggulnya itu jelas disebabkan oleh kesan dari dalam dirinya yang memantulkan kesempurnaan
tersebut.
Proses transformasi yang dilakukan manusia melalui akalnya, iaitu potensi nalurinya yang membezakan
dirinya dengan makhluk-makhluk lain, adalah kewajiban fitrah yang dapat meningkatkan kualiti
kemanusiaannya.
Menurut Ibnul Jauzi, salah satu fungsi akal ialah untuk memahami perintah dan tanggungjawab dari
Allah swt.
Dengan cara :
1. Melakukan transformasi ilmu yang terus-menerus.
2. Membebaskan akalnya dari dominasi nafsu.
3. Memfungsikannya secara tepat.
manusia dapat mencapai puncak prestasinya yang secara nilaiannya menempati kedudukan yang paling
mulia.

InsyaAllah bersambung...


SETIAUSAHA MASJID AS-SYARIF TELOK DATOK

No comments:

Post a Comment