Wednesday 19 March 2014

Sambungan Memahami Martabat Ilmu

Tazkirah
17JamadilAwal 1435@19/3/2014

...sambungan

Memahami Martabat Ilmu


Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Al-Hujurat : 3)
Demi meraih puncak prestasi tersebut, seharusnya setiap diri sentiasa bersemangat untuk menuntut
ilmu hingga menjadi pemburu yang tulus kerana kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah dan
masyarakat akan disandang oleh orang yang berilmu.
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis,
maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa darjat. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan" (QS Al-Mujadalah : 11)
Imam Al-Zamakhsyari mengutip sejumlah hadits yang menunjukkan keutamaan orang-orang berilmu
dari orang-orang yang tidak berilmu.
Antara lain, sabda Rasulullah saw :
"Jarak antara seorang alim (orang yang berilmu) dan seorang abid (tukang ibadah yang tidak berilmu)
adalah seratus darjat / tingkat. Jarak di antara dua tingkat itu adalah perjalanan kuda selama 70
tahun" (HR Abu Ya'la dan Ibnu Adi)

Al-Qur'an memberikan berbagai gelaran mulia dan terhormat kepada orang yang berilmu yang
menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukannya di sisi Allah swt dan makhlukNya.
PERTAMA : "Al-RAASIKHUN FIL ILM"
"Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang
muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al-qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang
yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal." (QS Ali Imran : 7).

KEDUA : "ULUL AL-ILMI" "Allah menyatakan bahawasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS Ali Imran : 18)

KETIGA : "ULUL AL-BAB" "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (QS Ali Imran : 190)

KEEMPAT : "AL-BASHIR" DAN "AS-SAMI'"

"Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?" (QS Hud : 24)

KELIMA : "AL-A'LIMUN" "Dan perumpamaan- perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." (QS Al-Ankabut : 43)

KEENAM : "AL-ULAMA" "Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba- Nya, hanyalah ulama'. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS Fathir : 28) Atas dasar itulah, para ulama' menegaskan bahwa pekerjaan menuntut atau memburu ilmu sebagai usaha mulia yang layak memperolehi balasan mulia pula.

InsyaAllah bersambung...


SETIAUSAHA MASJID AS-SYARIF TELOK DATOK

No comments:

Post a Comment